1.Berdoa sebelum makan
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ: بسم الله, فَإِنْ نَسِيَ فِيْ أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللهِ فِيْ أَوَّ لِهِ وَآخِرِهِ
“Apabila salah seorang kalian makan
suatu makanan, maka hendaklah dia mengucapkan “Bismillah” (Dengan nama Allah),
dan bila dia lupa diawalnya hendaklah dia mengucapkan “Bismillah fii awwalihi
wa akhirihi” (Dengan nama Allah di awal dan diakhirnya).”{Shahih Sunan
At-Tirmidzi 2/167 no.1513 oleh Asy-Syaikh Al-Albani }
2.Menggunakan tangan kanan
Makan dan minum dengan tangan kanan adalah wajib, dan bila seseorang makan dan
minum dengan tangan kiri maka berdosa karena dia telah menyelisihi perintah
Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya serta merupakan bentuk perbuatan
tasyabbuh (meniru) perilaku setan dan orang-orang kafir.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِيْنِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِيْنِهِ فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
“Apabila salah seorang dari kalian makan, maka hendaklah makan dengan tangan
kanan dan apabila dia minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena setan apabila
dia makan, makan dengan tangan kiri dan apabila minum, minum dengan tangan
kiri.”{HR. Muslim}
3.Makan dari arah pinggir dan disekitarnya
Makan dari arah pinggir atau tepi dan memakan apa yang ada disekitarnya (yang
terdekat) merupakan bimbingan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, dan pada
bimbingan beliau terkandung barakah serta merupakan penampilan adab yang baik.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا وُضِعَ الطَّعَامُ فَخُذُوْا مِنْ حَافَتِهِ وَذَرُوْا وَسْطَهُ فَإِنَّ الْبَرَكَةَ تَنْزِلُ فِيْ وَسْطِهِ
“Jika makanan diletakkan, maka mulailah dari pinggirnya dan jauhi (memulai)
dari tengahnya, karena sesungguhnya barakah itu turun di tengah-tengah
makanan.”{Shahih Sunan Ibnu Majah no.2650 oleh Asy-Syaikh Al-Albani}
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada ‘Umar bin Abi Salamah:
يَاغُلاَمُ,سَمِّ اللهَ وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيْكَ
“Wahai anak! Sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu dan
makanlah yang ada disekitarmu (didekatmu).”{HR.Al Bukhari dan Muslim}
4.Tidak boleh mencerca makanan
مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ, إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُُ
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah mencerca makanan sama
sekali. Bila beliau mengiginkan sesuatu beliau memakannya dan bila tidak suka
beliau meninggalkannya.”{HR. Al Bukhari dan Muslim}
5.Berdo’a sesudah makan
Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala meridhai terhadap seorang hamba yang
makan dan minum, kemudian memuji-Nya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
إِنَّ اللهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ اْلأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشُّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
“Sesungguhnya Allah betul-betul ridha terhadap seorang hamba yang memakan
makanan, kemudian memuji-Nya dan yang meminum minuman lalu memuji-Nya.” {HR.
Muslim} Adapun di antara beberapa contoh do’a sesudah makan dan minum adalah
sebagai berikut ini:
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَكَلَ طَعَامًافَقَالَ “الْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلِ مِنِّي وَلاَ قُوَّةٍ” غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa memakan makanan dan dia mengatakan “Segala puji bagi Allah yang
telah memberiku makan ini, dan memberiku rizki dengan tanpa ada daya dan
kekuatan dariku.” Maka akan diampuni dosanya.”{HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah.
Shahih}
6.Membasuh tangan sebelum tidur
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ نَامَ وَفِي يَدِهِ غُمَرٌ وَلَمْ يَغْسِلْهُ فَأَصَابَهُ شَيْءٌ فَلاَ يَلُومَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ
“Barangsiapa tertidur dan ditangannya terdapat lemak (kotoran bekas makan)
dan dia belum mencucinya lalu dia tertimpa oleh sesuatu, maka janganlah dia
mencela melainkan dirinya sendiri.”{HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Shahih}
ولا تشربوا في آنية الذهب والفضة، ولا تأكلوا في صحافهما، فإنها لهم في الدنيا ولكم في الآخرة
Artinya : "Dan janganlah kalian minum dari gelas emas atau perak, dan
jangan (pula) makan menggunakannya. bahwa itu (piring/gelas dari emas dan
perak) untuk mereka (non-muslim) didunia dan untuk kita diakherat." (HR
Bukhori, Muslim, Ahmad, At-tirmidzi, An-Nasai, Abu Daud dan Ibnu Majah)
كنتُ عِنْد رَسُول الله - صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم - فَقَالَ لرجلٍ عِنْده : أَنا لَا آكُلُ وَأَنا مُتَّكِئٌ
Artinya : "Aku pernah bersama Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-
ketika beliau berkata kepada seseorang yang bersamanya juga : Aku tidak makan
dalam posisi bersandar." (HR Bukhori, Ahmad, At-tirmidzi, Abu Daud dan
Ibnu Majah)
Ibnu Hajar menjelaskan maksud bersandar dalam hadist diatas :
Macam-macam maksud bersandar seperti dalam hadist diatas diantaranya adala
إذا وضع العشاء وأقيمت الصلاة فابدؤوا بالعشاء
Artinya : "Jika hidangan makan malam telah siap dan iqomah sholat telah
dikumandangkan maka mulailah dengan makan malam." (HR Bukhori, Muslim,
Ahmad, At-thirmidzi, An-Nasai dan Ad-Darimi)
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- juga bersabda :
إذا وضع عشاء أحدكم وأقيمت الصلاة فابدؤوا بالعشاء ولا يعجل حتى يفرغ منه
Artinya : "Jika telah siap hidangan makan malam untuk kalian dan (juga)
telah dikumandangkan iqomah sholat, maka mulailah dengan makan malam dan jangan
terburu-buru sampai selesai (dari makan malam)." (HR Bukhori, Muslim,
Ahmad, At-thirmidzi, Abu Daud, Ad-Darimi dan An-Nasai)h bersandar ditangan
dengan posisi badan miring. juga duduk dengan bersandarkan tangan kiri
أنها كانت إذا ثردت (أي أعدت ثريدا) غطته شيئا حتى يذهب فوره، ثم تقول: إني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول"إنه أعظم للبركة"
Artinya : "Bahwa ketika dia (Asma' binti Abi Bakar) menyiapkan bubur,
kemudian dia menutupnya sampai berkurang panasnya. dia berkata : aku pernah
mendengar dari Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- berkata : Begitu adalah
lebih besar berkahnya." (HR Ad-Darimi dan Ahmad)
An-Nawawi menjelaskan : bahwa yang demikian itu lebih besar berkahnya karena
ketika panasnya telah berkurang, seseorang akan terhindar dari bahaya memakan
makanan yang panas. sehingga tidak sakit dan kuat untuk mengamalkan ketaatan
kepada Allah
11. Tidak Meniup Pada Air Minum
Pada saat air minum masih panas, dibenci untuk meniupnya agar cepat dingin.
disarankan untuk menunggunya sampai dingin dengan sendirinya. berdasarkan
larangan dalam sabda Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- berikut :
إذا شرب أحدكم فلا يتنفس في الإناء
Artinya : "Jika salah seorang dari kalian hendak minum, maka jangan meniup
ke (air) dalam bejana." (HR Bukhori, Muslim dan Ah
12. Tidak Minum Langsung Dari Mulut Teko
Jika hendak minum, hendaklah menuangkan air ke gelas terlebih dahulu. dan tidak
minum langsung dari mulut teko. Karena Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-
melarang akan hal demikian.
نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الشرب من فم القربة أو السقاء
Artinya : "Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- melarang minum langsung
dari mulut ceret atau teko." (HR Bukhori dan Ahmad)
13. Disunahkan Untuk Makan Bersama
Disunahkan berkumpul ketika ingin makan. makan bersama akan menambah berkah.
lebih banyak yang kumpul, maka lebih banyak berkahnya juga. Rosulullah
-sholallahu 'alaihi wasallah bersabda :
طعام الواحد يكفي الاثنين، وطعام الاثنين يكفي الأربعة، وطعام الأربعة يكفي الثمانية
Artinya : "Makanan satu orang cukup untuk dua orang, dan makanan dua orang
cukup untuk empat orang, dan makanan empat orang cukup untuk delapan
orang." (HR Muslim, Ahmad dan At-Tirmidzi)
Beliau juga bersabda :
فاجتمعوا على طعامكم واذكروا اسم الله عليه يبارك لكم فيه
Artinya : "Berkumpulkan ketika makan dan bacalah nama Allah maka Allah
akan memberkati kalian dalam makanan itu." (HR Abu Daud dan Ahmad)
14. Tidak Berlebihan Dalam Makan Dan Tidak Juga Kekurangan
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- menasehati untuk bijak dalam segala
hal, termasuk dalam makanan. setiap orang harus mengkira-kira seberapa banyak
yang dia butuhkan agar tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. Dalam
hadist, Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
فثلث لطعامه وثلث لشرابه وثلث لنفسه
نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن مطعمين، عن الجلوس على مائدة يُشرب عليها الخمر، وأن يأكل الرجل وهو منطح على بطنه
Artinya : "Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- melarang dari dua
macam makan. dari duduk ditempat yang dihidangkan minuman keras. dan makan
dengan posisi telungkup." (HR At-Tirmidzi dan Ad-Darimimad)
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَباسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَ ن النبِ ي نَهَى أَنْ يتَُنَفسَ فيِ الْإِنَاءِ أَوْ ينُْفَخَ فِيهِ )جامع الترمذى: 1888 قل الترمذى : هذا حدث حسن صحيه
(
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiallahu 'anhuma, bahwa Nabi Sholallahu
‘Alaihi Wasallam melarang (kita) menghirup udara (bernafas) dari wadah air
minum atau meniup air di dalamnya." (jami' Tirmidzi: 1888). Tirmidzi
berkata, "Hadits ini hasan shahih.